Jejak

aku mencoba untuk selalu berjalan mengikuti,

jejak - jejak yang selama ini,

membuatku seolah tak memiliki,

jejak lain untuk ku ikuti.

lelah?

kurasa begitu.

seperti menapaki jejak tak berujung.

aku hanya selalu tertinggal dibelakang,

tak pernah punya kesempatan,

bukan untuk jadi yang terdepan,

untuk beriringanpun aku tak berdaya.

bertahun aku mengikuti jejak itu,

tapi...

Tuhan,

aku lelah terus seperti ini.

bolehkah aku mencari jejak baru?

jejak yang tak hanya dapat kulihat,

tapi juga dapat aku temukan sosoknya.

dan sepertinya aku sudah menemukan jejak baru,

jejak yang selalu membawaku bersamanya,

tak pernah membiarkan ku untuk tertinggal,

walau aku baru saja menemukannya,

tapi ia tak membiarkanku mengikutinya dari belakang.

aku senang,

belum pernah aku merasakan hal ini sebelumnya,

aku merasa dibutuhkan,

bukan hanya sebagai peramai,

tapi juga sebagai pelengkap.

terimakasih, Tuhan.

kau telah menunjukkan ku kepada jejak baru,

dan membuatku merasa lebih berarti.

sudut kafe, 

Tuesday, June, 19th 2012