Sunday, October 27, 2013

Pasaman vs Padang

hai bloggers~
hari ini gue baru aja pulang dari mengunjungi 'rumah baru' nenek di kampung halaman orangtua gue. lo yang udah baca postingan gue sebelumnya pasti nggak asing lagi dong sama kata 'rumah baru'? yah, seminggu yang lalu, tepatnya tanggal 18 Oktober 2013, nenek gue-pun dipanggil pulang oleh Allah. setelah gue kehilangan 3 minggu sebelumnya, gue harus kehilangan lagi:')

tapi kali ini kehilangannya beda. kenapa gue bilang beda? karena jujur gue nggak terlalu dekat sama nenek, jadi sewaktu gue dapat kabar kalo nenek udah pulang duluan, gue nggak terlalu syok. lagipula juga nenek pulang dalam keadaan yang insyaAllah damai dan dengan cara yang teramat wajar menurut gue. gue dapat cerita kalo pagi itu nenek sempat sesak nafas dan dilarikan ke bidan setempat. sesampainya di bidan, ibu bidannya nyuruh biar nenek di bawa ke rumah sakit aja. ternyata dalam perjalanan ke rumah sakit, nenek udah nggak ada. wajar, kan? makanya gue bisa terima dengan mudah. dan satu lagi, gue baru menyadari bahwa tingkat kedekatan kita dengan seseorang itu juga bisa menjadi patokan akan sesedih apa kita menerima kepulangan orang tersebut suatu hari nanti. contohnya ya gue ini. dulu, waktu seseorang yang begitu dekat bahkan udah gue anggap spesial itu pulang, hati gue langsung mati rasa. bener - bener nggak tahu mesti gimana. dan gue bisa menangis sejadi - jadinya. tapi, sewaktu gue dapat kabar kalo nenek gue juga pulang, kesedihan yang gue rasa itu nggak sama. gue sedih, tapi gue bener - bener nggak bisa ngeluarin air mata. mungkin lo yang baca tulisan gue kali ini menganggap gue aneh. masa lebih sedih kehilangan seseorang yang bukan keluarga dibandingkan dengan keluarga sendiri!? alasannya? ya karena selain lingkungan gue dan nenek itu berbeda (nenek di pasaman sedangkan gue di padang), hubungan gue sama nenek juga nggak terlalu dekat. 2 alasan itu menurut gue cukup untuk menjelaskan keadaan yang ada. entahlah. gue merasa berdosa sendiri kalo ngingat terkadang gue lebih ngutamain orang lain ketimbang keluarga gue sendiri, lebih bisa nahan emosi dan ego demi orang lain ketimbang keluarga sendiri.
dalam kurun waktu kurang dari sebulan, gue harus kehilangan dua orang terdekat. benar - benar cobaan yang nguji ketabahan dan kesabaran gue. entahlah. gue nggak tahu kalo yang pulang itu nantinya orangtua gue. gue bener - bener gabisa dan gamau ngebayanginnya. gue masih belum siap, gue masih belum cukup dewasa buat nerima kenyataan yang satu itu. tapi disaat gue berfikir seperti itu, gue denger cerita dari ibu gue, kalau beliau kehilangan ayah (yang berarti kakek gue) disaat umur beliau masih 5 tahun. nahlho? nggak kebayangkan gimana rasanya? walaupun masih tergolong kecil, tapi nyatanya ibu gue saat itu tahu kalo kakek nggak bakal balik - balik lagi. buktinya ibu masih menyimpan memori itu. okesip. stop bicarain masalah pulang - memulang! gue merinding sendiri, bener deh:')
ah iya. rasanya kapok naik travel padang - pasaman. benar - benar nggak senyaman travel ke pekanbaru-_- mana supirnya merokok mulu, mobilnya ga terawat. ampun gue!!:s jadi buat lo warga padang yang mungkin mau ke pasaman, kayaknya lebih baik lo coba naik bus aja deh. gue saranin banget jangan naik travel, apalagi kalo lo pemabuk. pokoknya travelnya nggak nyaman! (ato mungkin gue aja yang lagi sial. hahaha)

note: apapun yang terjadi dalam hidup lo, selalu ada hikmahnya. so, keep positive!;)

No comments:

Post a Comment